Cari Blog Ini

Selasa, 19 April 2011

HUT ke-196 Kabupaten Dompu 11 April 2011

11 April 1815 - 11 April 2011


Kabupaten Dompu propinsi Nusa Tenggara Barat, tanggal 11 April 2011 ini genap berusia 196 tahun, perjuangan terbentuknya kabupaten Dompu berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama mulai dari system pemerintahan kerajaaan/kesultanan, swapraja, hingga daerah swantara tingkat II. Saat ini kabupaten Dompu yang bermotto Nggahi Rawi Pahu dipimpin bupati Drs. H. Bambang M. Yasin dan Wakil Bupati Ir. H. Syamsudin, MM.

Kabupaten Dompu, sebelumnya merupakan daerah swapraja tingkat II dari bagian Provinsi Sunda Kecil. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dan mengalami beberapa kali proses perubahan system ketatanegaraan pasca diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia, barulah terbentuk daerah Swantara Tingkat II Dompu. Kemudian, secara resmi mendapat status sebagai daerah Swapraja sejak tanggal 12 September 1947 dan selanjutnya diangkat sultan Dompu terakhir yaitu Sultan Muhammad Tajul Siradjuddin sebagai kepala daerah Swapraja Dompu. Tahun 1958 daerah Swapraja Dompu berubah status menjadi daerah Swantara Tingkat II Dompu dengan Bupati kepala Daerah Sultan Dompu Muhammad Tajul Arifin Siradjuddin (1958-1960). Selanjudnya pada tahun 1960 hingga 1966, Dompu berubah status menjadi daerah Tingkat II Dompu dengan Bupati H. Abdurahman Mahmud. Pada tahun 1967 (dalam kurun waktu kurang dari satu tahun) jabatan bupati Kepala Daerah Tingkat II Dompu dijabat oleh pelaksana tugas (pjs) yaitu I Gusti Ngurah.

Tahun 1967 hingga 1979, selama dua periode, kabupaten Dompu dipimpin Oleh seorang perwira menengah TNI Angkatan Darat yakni Letkol. TNI. H. Suwarno Atmojo. Selanjutnya pada tahun 1979 hingga 1984, Kabupaten daerah Tingkat II Dompu kembaki dipimpin oleh Perwira menengah TNI angkatan darat yakni Letkol. TNI. H. Heru Sugiyo.

Sejak tahun 1984, Kabupaten Daerah Tingkat II Dompu kembali dipimpin oleh seorang putra terbaik daerah yakni Drs. H. Moh. Yakub, MT (1984-1989). Tahun 1989 hingga 1994, Drs. H. Umar Yusuf memimpin kabupaten daerah tingkat II Dompu, selanjutnya pada tahun 1994 hingga 1999, kepemimpinan di bumi Nggahi Rawi Pahu dilanjutkan oleh Drs. Hidayat Ali. Pada tahun 1999, seperti daerah – daerah lain di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia. Seiring dengan era reformasi, kabupaten daerah tingkat II Dompu berubah status menjadi daerah otonom hingga sekarang ini. Sejak ditinggalkan Drs. H. Hidayat Ali sebagai bupati kepala daerah tingkat II Dompu, jabatan bupati Dompu saat itu lowong dan diisi oleh pejabat sementara selama satu tahun yakni Drs. H. Lalu Djafar Suryadi (1999-2000). Pejabat sementara bupati mengemban tugas penting, salah satunya yakni menghantarkan masyarakat Dompu untuk kembali memilih bupati definitive melalui pemilihan para wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga legislative DPRD Kab. Daerah tingkat II Dompu saat itu.

Bulan Februari tahun 2000, hasil pemilihan kepala daerah tingkat II Dompu melalui lembaga legislative, akhirnya ditetapkan H. Abubakar Ahmad, SH sebagai bupati kabupaten Dompu untuk periode tahun 2000 hingga 2005. Waktu terus berjalan seiring perkembangan kehidupan masyarakat di dana Dompu, tanggal 23 bulan Maret tahun 2005, jabatan H. Abubakar Ahmad, SH sebagai bupati Dompu berakhir. Selanjutnya sambil menunggu pemilihan langsung bupati dan wakil bupati Dompu, jabatan bupati Dompu saat itu dijabat oleh kepala dinas peternakan provinsi NTB Drh. H. Abdul Muthalib. Kurang dari 6 bulan, H. Abdul Muthalib mengendalikan roda pemerintahan di kabupaten Dompu sekaligus menghantarkan masyarakat Dompu melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung untuk yang pertama kalinya.
Tanggal 9 Agustus 2005, H. Abubakar Ahmad, SH kembali memimpin kabupaten Dompu untuk periode ke-2 berpasangan dengan H. Syaiffurrahman Salman, SE, yang merupakan pasangan bupati dan wakil bupati Dompu pertama yang dipilih secara langsung oleh masyarakat bumi nggahi rawi pahu. Waltu terus berjalan, lembaran demi lembaran sejarah terus menoreh seiring perjalanan kehidupan masyarakat kabupaten Dompu. Bulan Juli tahun 2007, bupati Dompu H. Abubakar Ahmad, SH meletakkan jabatannya sebagai bupati Dompu, selanjutnya pada tanggal 31 Juli tahun 2007, wakil bupati Dompu menggantikan H. Abubakar Ahmad, SH hingga masa jabatannya pada bulan Agustus tahun 2010. Dalam menghadapi pemilukada langsung yang ke-II, kabupaten Dompu dipimpin oleh H. Nasibun sebagai pejabat semaentara yaitu tanggal 9 Agustus 2010 sampai dengan pengambilan sumpah jabatan Drs. H. Bambang M. Yasin dan Ir. H. Syamsudin, MM, sebagai bupati Dompu dan wakil bupati Dompu untuk periode 2010-2015 pada tanggal 18 Oktober 2010.

Pada masa pemerintahan bupati Dompu Drs. H. Umar Yusuf, pembahasan mengenai penetapan hari jadi Dompu mulai digulirkan. Pada masa pemerintaha bupati Dompu H. Abubakar Ahmad, SH (periode pertama), penelusuran tentang hari jadi Dompu kembali dibahas  oleh tim dan DPRD kabupaten Dompu. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang serta bantuan dari salah seorang pakar sejarah nasional kelahiran Dompu Prof. Dr. Helyus Syamsuddin, Phd guru besar sejarah pada IKIP Bandung, akhirnya hari jadi Dompu dapat disepakati dan ditetapkan melalui keputusan DPRD kabupaten Dompu yang selanjutnya dituangkan melalui peraturan daerah (perda) kabupaten Dompu nomor: 18 tanggal 19 bulan Juni tahun 2004 menetapkan hari jadi Dompu jatuh pada hari selasa tanggal 11 April tahun 1815 atau bertepatan dengan tahun islam 1 Jumadil Awal tahun 1230 H.

Penetapan hari jadi Dompu yang jatuh pada tanggal 11 April 1815, dilatarbelakangi oleh fenomena alam yakni peristiwa meletusnya gunung tertinggi di pulau Sumbawa yaitu gunung Tambora pada tahun 1815. Sejarah mencatat, ketika gunung Tambora meletus dengan dahsyatnya pada tanggal 11 April 1815, 3 (tiga) kerajaan di sekitar gunung Tambora yakni kerajaan Pekat, Sanggar dan Tambora musnah akibat letusan gunung Tambora. Setelah sekian tahun berlalu, bekas kerajaan Pekat dan Tambora akhirnya bergabung menjadi satu dengan kesultanan Dompu, sementara kerajaan Sanggar bergabung dengan wilayah kesultanan Bima.

Sejak ditetapkannya tanggal 11 April sebagai hari jadi Dompu, maka selanjutnya setiap tanggal 11 April, pemerintah dan seluruh masyarakat bumi nggahi rawi pahu melaksanakan upacara peringatan hari jadi Dompu. Kabupaten Dompu dalam usianya yang ke-196 telah dipimpin oleh puluhan putra terbaik bangsa. Kini masyarakat bumi nggahi rawi pahu menitipkan amanah untuk membangun daerah dipundak Drs. H. Bambang M. Yasin dan Ir. H. Syamsuddin H. Yasin. Pasangan bupati dan wakil bupati Dompu yang ke-10 ini, diawal kepemimpinannya meluncurkan program unggulan yakni PIJAR. Program ini merupakan wujud nyata serta komitmennya untuk menbangun daerah dan mensejahterakan masyarakat Dompu lahir dan batin.
Di usia ke-196 tahun, pemerintah dan segenap komponen masyarakat kabupaten Dompu terus bergegas dan meretas harapan menuju terwujudnya masyarakaat Dompu yang mandiri dan religious.

1 komentar:

  1. berita pertama yg ditampilkan, berikutnya insaallah akan dimuat berita catur dan prestasi yang telah diraih oleh pecatur2 dompu...

    BalasHapus