Cari Blog Ini

Jumat, 29 April 2011

Pengurus PERCASI Kab. Dompu Periode 2010 - 2014


Pengurus Percasi Kab. Dompu Periode 2010 – 2014
SK Ketua Umum Percasi NTB, No: 007/Percasi-Ntb/SK/2010 tanggal 11 Maret 2010.

Pelindung / Penasehat :1. Bupati Dompu
2. Ketua KONI Dompu


Ketua Umum : Drs. H. Zaenal Arifin HIR, M.Si.
Ketua I : Arif Rachman, SH
Ketua II : Drs. Sarjan MT

Sekretaris Umum : Ir. Fachrudin A. Wahab, M.Si.
Sekretaris I : Drs. Abdurrasyad
Sekretaris II : Abdul Khair, S.Pd
Bendahara : Drs. Arifin MT

Bidang – Bidang:

A. Bidang Pembinaan Prestasi Dan Kompetisi

Koordinator : Drs. Alanda Mahmud
Anggota : Khairul Suhur, S.Pi
Chandra Rangga Tuntu, ST
Lalu Aras

B.Bidang Hubungan Masyarakat

Koordinator : H. Abdul Muis, SH
Anggota : Sofyan, S.Pd
Muslim Fariadin
Karmin

C. Bidang Organisasi

Koordibator : Kaharudin Ishaka, S.Pd
Anggota : Ismail Kamaludin, A.Ma.Pd
Ardiansyah
Alimun

D. Bidang Usaha Logistik

Koordinator : Drs. Asikin Ahmad
Anggota : Sukarno
Suryadin, SE
Zulkifli MS.
Selamat bekerja dan berdedikasi, bravo..., Catur Dompu...!!!
(Fe).

Selasa, 26 April 2011

RENCANA KEJURDA CATUR NTB KE-19 TAHUN 2011 DI LOTIM

Kejuaraan Daerah (Kejurda) Catur Provinsi NTB adalah kalender tetap Percasi Provinsi NTB. Setelah beberapa tahun tidak lagi digelar, Kejurda Catur NTB kembali dihelat untuk kedua kalinya di era reformasi ini setelah sebelumnya Tahun 2010 digelar di Kabupaten Sumbawa Barat yang merupakan yang ke-18, Tahun ini Kejurda ke-19 yang menjadi tuan rumah adalah Kabupaten Lombok Timur. Menurut Ketua Umum Percasi NTB Ir. Ikhsan Gemala Putra yang dihubungi via telepon, “Pelaksanaan Kejurda Catur merupakan agenda pokok yang harus digelar setiap tahunnya, karena hasil dari Kejurda tersebut menjadi dasar untuk pengiriman atlet catur ke Kejurnas”. Ditambahkannya bahwa sejak Percasi Prov. NTB dibawah kepemimpinan saya, Kejurda Catur mulai dihidupkan lagi dan di Lotim nanti adalah yang ke dua, dan mudah-mudahan kita bisa mengirim atlet catur kita pada semua kelas yang dipertandingkan di ajang Kejurnas Catur ke-42 di Palembang Sumatera Selatan tahun ini.
Berdasarkan Surat Panitia Pelaksana Kejurda Catur NTB ke-19 Lombok Timur nomor: 12/Percasi-LTM/IV/2011 tanggal 20 April 2011 perihal Kejurda Catur NTB 2011, dimuat hal-hal sebagai berikut :
Dasar pelaksanaan Kejuaraan Daerah Catur Provinsi NTB ke – 19 di Lombok Timur adalah :
1. Hasil Musyawarah Kerja Daerah Percasi NTB Tahun 2010 di Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, Percasi Lombok Timur ditetapkan sebagai pelaksana Kejurda Catur NTB ke-19 tahun 2011.
2. Surat Keputusan Pengurus Percasi NTB Nomor: 018/Percasi-NTB/SK/2010 tentang Penyelenggaraan Kejuaraan Daerah Catur NTB ke-19 Tahun 2011 di Selong Kabupaten Lombok Timur.
Waktu dan Tempat Pertandingan :
1. Kejurda Catur NTB ke-19 Tahun 2011 dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 26 Juni 2011 di Aula BPKBM Provinsi NTB jl. M. Yamin No. 97 Selong.
2. Pertemuan Tekhnik dilaksanakan pada Hari Selasa 21 Juni 2011 jam 09.00 Wita.
3. Acara Pembukaan Hari Rabu 22 Juni 2011 di Aula BPKBM.
Kategori yang dipertandingkan :
1. Senior Putra
2. Senior Putri
3. Yunior A s/d E Putra
4. Yunior Putri.
Kuota Masing-masing kabupaten/kota :
1. Senior Putra, masing-masing Kabupaten/kota mendapat jatah maksimal 5 (lima) orang pemain.
2. Senior Putri, masing-masing Kabupaten/kota mendapat jatah maksimal 3 (tiga) orang pemain.
3. Yunior Putra maupun putri, masing-masing Kabupaten/kota mendapat jatah maksimal 3 (tiga) orang pemain.
4. Kuota tuan rumah, 2 kali lipat dari kuota kabupaten/kota lain, apabila jumlah ganjil digenapkan dari pemain tuan rumah.
Sistem Pertandingan :
• Sistem pertandingan untuk Senior putra menggunakan Sistem Swiss 9 (Sembilan) babak, dan kategori lainnya sitem pertandingan disesuaikan dengan jumlah peserta.
Wasit dan Pairing :
• Pelaksanaan Kejurda Catur NTB di Lotim akan dipimpin oleh Wasit Nasional yang telah bersertifikat, dan Pairing menggunakan Program Swiss Manager atau Swiss Perfect.
Akomodasi Dan Konsumsi Peserta :
• Akomodasi dan konsumsi peserta sepenuhnya menjadi tanggungan masing kontingen percasi kabupaten/kota.
Kontac Person :
• Miftahurrahman, SH (Hp. 081339615226), Lalu Maret Iriandy (Hp. 08175777603), Nurun Sholeh (Hp. 081322795900).
Demikian tulisan ini dimuat agar Percasi kabupaten/kota se Provinsi NTB dapat lebih awal memperoleh informasi dan mulai mempersiapkan atletnya masing-masing untuk berlaga di ajang yang bergengsi ini. Sekretaris Panitia Pelaksana Miftahurrahman, SH menghimbau kepada semua percasi kabupaten/kota yang ada di NTB agar bisa berpartisipasi mengirimkan atletnya di semua kategori yang dipertandingkan. (Fe).

Senin, 25 April 2011

link

Belajar Catur (1)

Disadur dari pecaturjogja's Blog


HUKUM STRATEGI BABAK PEMBUKAAN

1. Janganlah melakukan langkah-langkah pembukaan secara otomatis dari buku, tanpa mengerti latar belakangnya
2. Jangan terlalu banyak melangkah dengan bidak-bidak tanpa perhitungan untung ruginya, sebab bidak yang sudah maju tidak dapat mundur lagi.
3. Pertahankan paling sedikit satu bidak di sentrum (petak-petak d4 d5, e4 e5).
4. Perkembangan biji-biji dengan cepat, harmonis dan sedapat mungkin ke arah atau menguasai petak-petak sentrum.
5. Jangan sampai kehilangan tempo dengan melangkah dua kali atau lebih dengan biji yang sama sebelum biji-biji lain berkembang, kecuali untuk menimbulkan kelemahan-kelemahan di daerah lawan yang dapat dimanfaatkan kemudian.
6. Jangan mengeluarkan Menteri terlalu cepat di babak pembukaan, karena kita bisa kehilangan tempo jika diancam oleh biji lawan, kecuali mendapat keuntungan yang mutlak.
7. Jangan menukar biji yang belum berkembang, sebab dengan demikian kita rugi tempo.
8. Usahakan mendapat keuntungan tempo dari perkembangan biji lawan yang salah misalnya:
1. d2 – d4 d7 – d5
2. c2 – c4 Kg8 –f6?
3. c4 x d5 Kf6 x d5
4. e2 – e4
dan Putih menang tempo karena Kuda Hitam harus jalan dua kali
Atau :
3. ………. Md8 x d5
4. Kb1 – c3
Dan Putih juga menang tempo karena Menterinya Hitam harus jalan dua kali.
9. Berilah tempat yang aman untuk Raja lewat Rokade, biasanya paling baik Rokade pendek tapi harus dipastikan terlebih dahulu apakah sesudah Rokade tidak terdapat titik-titik lemah yang dapat dimanfaatkan oleh lawan.
10. Kuda hendaknya diperkembangkan lebih dahulu sebelum Gajah, mengingat daya kerja Kuda lebih pendek dari pada Gajah, hukum ini diangap kurang meyakinkan oleh teori modern.

Rangkaian teori pembukaan
A. Pengontrolan Centrum
B. Perkembangan Biji-biji yang cepat.
C. Perkembangan Biji yang tak mudah diusir dan sedapat mungkin mengancam sesuatu.
D. Perkembangan Biji yang serasi (harmonis)
E. Penguasaan ruangan yang seluas mungkin.
F. Susunan bidak yang kuat.
G. Pengamanan Raja (Rokade)

Belajar Catur (3)

HUKUM STRATEGI PERMAINAN AKHIR
Disadur dari Pecaturjogja's Blog


1. Raja harus aktif mengambil bagian dalam permainan akhir, lebih-lebih apabila hanya tinggal bidak-bidak.
2. Dalam permainan akhir dengan bidak, harus kita perhatikan hukum Kuadrat dan prinsip oposisi.
3. Dalam permainan akhir dengan bidak-bidak pada satu sayap, kita harus segera melancarkan serangan pada sayap dimana kita mempunyai kelebihan material.
4. Benteng yang lebih baik, harus diletakkan di belakang bidak-bidak bebas, baik untuk serangan maupun untuk pertahanan.
5. Blokir bidak-bidak bebas lawan dengan Raja atau biji-biji lain.
6. Bidak bebas yang letaknya terjauh dari raja lawan, menang.
7. Tugas dari bidak bebas bukan hanya promosi, melainkan juga :
- Menguasai petak-petak strategis di daerah lawan
- Merebut ruangan yang lebih luas.
- Dikorbankan dengan maksud untuk mengalihkan biji-biji lawan kejurusan yang keliru.
8. Bidak-bidak bebas bertambah kuat dengan berkurangnya biji-biji lain.
9. Dua bidak bebas berdampingan pada baris keenam tanpa bantuan Raja, menang melawan benteng satu.
10. Gajah lebih kuat melawan bidak-bidak daripada kuda, terlebih apabila terdapat bidak-bidak pada kedua sayap.
11. Gajah + bidak lebih kuat melawan Benteng, daripada Kuda + bidak.
12. Gajah + Benteng lebih kuat daripada Kuda + Benteng.
13. Menteri + Kuda lebih kuat daripada Menteri + Gajah.
14. Permainan akhir dengan bidak + Gajah lawan bidak + Gajah yang berlainan warna, biasanya remis sekalipun salah satu pihak mempunyai kelebihan bidak.
15. Pada umumnya Gajah lebih kuat daripada Kuda, terutama pada posisi terbuka dan pada kedua sayap masih terdapat bidak-bidak.
16. Bidak bebas pinggir ( bidak a atau h ) walaupun dibantu oleh gajah tidak dapat menang jika Raja lawan dapat menduduki petak promosi dan Gajah berlainan warna dengan petak promosi.
17. Bidak “a” atau “h” dibantu Raja tidak dapat menang terhadap Raja lawan jika Raja lawan dapat menerobos ke petak promosi atau Raja kita terjepit di pinggir beroperasi dengan Raja lawan pada garis “c” atau garis “f” sehingga menghadapi promosi bidak sendiri atau harus melepaskan petak promosi pada Raja lawan ( remis ).
18. Raja dibantu oleh hanya dua Kuda tidak dapat mematikan Raja lawan akan tetapi Raja dapat dimatikan oleh sepasang Gajah atau Gajah atau Gajah + Kuda.
19. Dalam permainan akhir Raja + bidak melawan Raja, harus diperhatikan prinsip oposisi jarak dekat maupun oposisi jarak jauh dan Raja kita harus berusaha melangkah dulu ke depan bidak bebas kita, jangan di belakangnya.
20. Dalam permainan akhir dengan Menteri kita harus waspada terhadap kemungkinan check abadi dan Pat ( stalemate ).

Belajar Catur (2)

Disadur dari pecaturjogja's Blog


HUKUM STRATEGI PERMAINAN TENGAH

1. Hindarkan adanya bidak-bidak yang lemah yaitu :
- Bidak susun (double pawns)
- Bidak terbelakang
- Bidak terpencil (isolasi pawns)
- Bidak gantung (hanging pawns)
2. Jika hendak melangkah bidak perhatikan petak-petak yang akan kita rebut dan juga petak-petak yang akan menjadi lemah.
3. Jangan menempatkan biji-biji pada petak-petak yang mudah diusir oleh bidak lawan atau dipakai sebagai suatu loncatan saja.
4. Jika kita sudah rokade pendek sedangkan lawan kita belum rokade, berhati-hatilah dengan mengepen (pinning) kuda lawan pada petak-f6 (f3), karena lawan kita dapat mengusir gajah kita dengan bidak-bidak dan melancarkan serangan pada kedudukan raja kita.
5. Dalam pertukaran biji, siapa yang memukul dulu akan kehilangan tempo.
6. Jangan membuka garis atau diagonal jika masih ketinggalan dalam perkembangan.
7. Dalam posisi yang tertekan berusahalah melakukan pertukaran biji sebanyak mungkin.
8. Hindarkan pertukaran biji jika kita perkembangan biji kita lebih baik dan mempunyai kebebasan gerak yang lebih besar.
9. Akan tetapi jika kita menang material usahakan menukar biji-biji sebanyak mungkin dan bermain agresif (menyerang).
10. Carilah petak-petak lemah daripihak lawan dan manfaatkanlah kesempatan itu.
11. Usahakan mendapat ruang gerak yang lebih luas.
12. Buatlah suatu kelemahan dalam kedudukan lawan lebih lemah lagi atau buatlah kelemahan-kelemahan ditempat lain.
13. Sebelum kita mengusir biji lawan selidiki dulu apakah biji itu tidak akan berpindah ke petak-petak yang lebih berbahaya.
14. Setiap langkah hendaknya mengandung ancaman langsung.
15. Tempatkan biji-biji kita sedemikian rupa sehingga memancarkan daya kerja yang sebesar mungkin dan tidak mudah diusir oleh lawan.
16. Jangan takut atau ragu untuk mengorbankan bidak-bidak guna memperoleh garis atau diagonal terbuka buat serangan.
17. Untuk dapat melancarkan suatu serangan dengan sukses diperlukan perkembangan biji-biji yang harmonis serta dapat menduduki petak-petak penting digaris depan (outpost).
18. Banyak ahli catur menilai kekuatan kuda pada petak kuat di daerah lawan sama dengan kekuatan benteng.
19. Jangan menempatkan kuda pada petak-petak pinggir tanpa maksud-maksud tertentu, karena pada petak-petak tersebut daya kerja kuda sangat terbatas.
20. Usahakan menguasai garis terbuka atau setengah terbuka dengan benteng diagonal terbuka dengan gajah dan petak strategis dengan kuda.
21. Jika kita memperoleh kelebihan bidak di satu sayap sedangkan raja kita berada dilain sayap, berusahalah memajukan kelebihan bidak-bidak itu di bawah lindungan biji-biji lain terutama gajah dan benteng, dengan maksud :
- menghasilkan bidak bebas (passed pawns)
- membangun pangkalan yang kuat di daerah lawan
- memperoleh ruang gerak yang lebih luas untuk biji-biji kita yang lain.
22. Berilah tekanan pada kedudukan lawan dan sedapat mungkin menghalang-halangi lawan untuk melakukan langkah-langkah yang baik, akan tetapi jangan sampai kedudukan kita sendiri menjadi buruk.
23. Jangan terlalu cepat menerima pengorbanan dari pihak lawan. Perhitungkan untung ruginya serta maksud-maksudnya.
24. Jangan lupa bahwa suatu pengorbanan belum tentu dapat memaksa lawan untuk segera menerimanya tapi dapat diawali dengan suatu “intermediate move” dan baru diterimanya pada langkah berikutnya.
25. Lancarkan serangan pada bagian-bagian di mana kita lebih kuat.
26. Pusatkan serangan pada kesatuan-kesatuan lawan yang statis.
27. Serangan balasan adalah pertahanan yang paling baik (Counter attack is the best defence).
28. Tempatkan sedapat mungkin bidak-bidak kita pada petak-petak yang berlainan warna dengan gajah kita sehingga kita memiliki apa yang dinamakan”gajah baik” (good bishop).
29. Sebaiknya usahakan membuat gajah lawan menjadi gajah buruk (bad bishop) denga menghalang-halangi bidak-bidak lawan bergerak ke petak yang berlainan warna.
30. Usahakan menukar gajah buruk kita dan pertahankan gajah baik.
31. Sepasang gajah lebih kuat dari sepasang kuda + gajah.
32. Jika kita memiliki sepasang gajah, usahakan membuat permainan terbuka beroperasi pada kedua sayap dan gerakkan bidak-bidak ke depan dibawah lindungan gajah guna mengancam kedudukan kuda lawan.
33. Memajukan bidak pada petak-petak yang dikuasai dari jauh oleh gajah kita untuk membantu pekerjaan gajah itu.
34. Dalam posisi tertutup kuda lebih kuat dari pada gajah.
35. Kekuatan kuda berkurang dengan dengan berkurangnya jumlah biji-biji dalam permainan.
36. Sebaliknya kekuatan benteng makin bertambah dengan berkurangnya biji-biji di atas papan.
37. Benteng harus dimainkan secara aktif terutama :
- menduduki garis-garis terbuka (vertikal)
- beroperasi pada baris ketujuh (horizontal)
- membatasi kebebasan gerak raja lawan.
38. Perhatikan susunan bidak-bidak dengan mendekatnya phase permainan akhir.
39. Usahakan memperoleh kelebihan bidak di sayap menteri setelah kedua belah pihak rokade pendek, karena bidak bebas yang paling jauh letaknya dari raja lawan lebih menguntugkan.
40. Carilah selalu rencana (planning) yang masuk akal dan dapat diwujudkan. Kemudian menyusun siasat bagaimana caranya dan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu (organizing). Dan akhirnya mencari urutan langkah-langkahnya menurut siasat yang telah ditentukan untuk melaksanakan rencana tadi (executing).

Minggu, 24 April 2011

Pecatur Kab. Dompu Alimun, Juara 5 Kejuaraan Catur se- Pulau Sumbawa.


KOTA BIMA. Sebanyak 115 orang pecatur dari lima kabupaten dan Kota di Pulau Sumbawa diantaranya hadir Master Nasional dan Master Percasi, mengikuti Kejuaraan Catur Se- Pulau Sumbawa memperebutkan Piala Bergilir Ketua DPRD Kota Bima Hj. Fera Amelia,SE.MM.
Kejuaraan Catur yang digelar di Kota Bima selama lima hari yaitu dari tanggal 15 sampai 19 April 2011 itu ditutup secara resmi oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bima Ferry Sofyan SH. Sekaligus diumumkan para juara-juaranya.
Menurut Ketua Panitia Ramli S Sos, kejuaraan catur yang merupakan kerjasama Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Bima dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Bima, dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu Veteran, Senior dan Yunior, dengan jumlah peserta sebanyak 115 orang.
Pada kejuaraan itu panitia menyiapkan hadiah dengan total Rp 10 juta rupiah plus tropi dan lainnya. ‘’Kegiatan ini bertujuan untuk memcari atlet-atlet catur muda Pulau Sumbawa,’’ akunya.
Kejuaraan yang berlangsung selama lima hari itu pada kategori Senior menggunakan system Swiss 9 Babak. Pecatur Non Master asal Kabupaten Dompu yaitu Alimun menunjukkan kemampuannya dengan meraih point 6,5 dari 9 babak, pada babak 8 membungkam pecatur KSB Husnul Ansori, MN dan pada babak terakhir menahan imbang MN Khaeruddin dari Kabupaten Sumbawa. Hasil akhir kategori umum (Senior Putra),diambil 10 besar dengan juara pertama diraih oleh Muslim SKM,MP Kota Bima, juara dua Taufik Werang, MN dari Dompu, juara tiga Husnul Ansori, MN dari KSB, juara empat Khaeruddin, MN (Kab. Sumbawa) dan juara lima Alimun (Kab. Dompu). Rangking ke enam sampai sepuluh berturut turut : Wahyullah, MN (Kab. Bima), Ardiansyah (Kota Bima), Zaidun AB (Kota Bima), Mulyadin (Kab. Bima), dan Junaidin (Kota Bima).
Untuk kategori Veteran dengan usia di atas 50 tahun, keluar sebagai juara pertama Drs, A Landa, M Pd. dari Kabupaten Dompu, juara dua H. Burhanudin HMS dari Kota Bima dan Juara tiga Drs.M.Tahir, juga dari perwakilan Kota Bima.
Kategori Yunior atau usia dibawah 18 tahun, juara pertama Hamdal S, menyusul urutan kedua Fatahullah dan ketiga Agus Rahmat, semuanya dari Kota Bima.
Ketua Percasi Kota Bima Zubair, S Km mengharapkan kejuaraan catur se Pulau Sumbawa dapat diagendakan secara rutin setiap tahun oleh sponsor utama Hj. Ferra Amelia SE, MM. ‘’Kita berharap melalui kegiatan semacam ini akan muncul pecatur-pecatur muda dari Kota Bima untuk meraih gelar master nasional maupun master internasional,’’ harapnya.(Fe).

Sabtu, 23 April 2011

Blogger Buzz: Create Pages in Blogger

Blogger Buzz: Create Pages in Blogger

Dompu's Chess: Lahir Norma MP dan Norma MN baru..

Dompu's Chess: Lahir Norma MP dan Norma MN baru..: "Lahir Norma MP & Norma MN baru… Oleh Fakhrudin Edy Alhamdulillah, akhirnya lahir pecatur2 baru yg berhasil mengantongi gelar Norma MN & ..."

Lahir Norma MP dan Norma MN baru..

Lahir Norma MP & Norma MN baru…
Oleh Fakhrudin Edy


Alhamdulillah, akhirnya lahir pecatur2 baru yg berhasil mengantongi gelar Norma MN & Norma MP setelah mereka berjibaku selama 10 babak dlm turnamen catur “Walikota BIMA Open” yg berakhir Sabtu, 15 Agustus 2009 lalu. Perlu diketahui, turnamen catur terbesar di tanah air ini dihadiri oleh seluruh GM yg ada & diikuti oleh 4 GM & hampir semua pecatur bergelar internasional yg kita punyai serta sejumlah MN & MP, sehingga ditetapkan memiliki kategori 5. Dengan demikian, pecatur non master yg meraih points 6 berhak mengantongi gelar MPR (Norma Master Percasi), sedangkan yg meraih points 6.5 berhak mengantongi gelar MNR (Norma Master Nasional). Berikut ini daftar lengkap pecatur tsb : MNR: 1. Asri (SulSel), MPR: 1. Muslim,AMK (NTB), 2. Dedi Arafi (Riau), 3. Nasaruddin (NTB), 4. Fakhrudin MSi,Ir. (NTB), 5. Arman Jafar (SulSel), 6. Nukrah (NTB), 7. James Pasaribu (Riau), 8. Mc. Syarief (JaTim), 9. M. Taufan I.P. (NTB), 10. Najamuddin I.M. (SulSel) & 11. Amriadi (Riau). Selamat, bagi mereka semua, yang telah berhasil meraih gelarnya.
Pecatur asal NTB yang memperoleh gelar NMP pada kejuaraan tersebut adalah 5 orang, yang terdiri dari Muslim. Mk dan Nasaruddin asal Kabupaten Bima, Ir. Fakhrudin, M.Si dari Kabupaten Dompu, Nukrah dari Kabupten Sumbawa Barat dan M. Taufan ,IP asal Kabupaten Sumbawa.

Hasil Kejuaraan Catur Antar Pelajar Se - Kab Dompu

Percasi Kabupaten Dompu telah menyelenggarakan “Kejuaraan Catur antar Pelajar SD dan SMP se Kabupaten Dompu Tahun 2011 yang dirangkaikan dengan Seleksi O2SN Tingkat Kabupaten Dompu”.
Pertandingan yang diselenggarakan dari tanggal 26 s/d 28 Februari 2011 tersebut menggunakan Sistem Swiss 8 Babak (bagi kelas SD putra), Sistem Swiss 5 Babak (bagi kelas SD putrid dan SMP putra) dan Sistem Setengah Kompetisi bagi kels SMP putri. Kejuaraan yang diikuti oleh 109 pecatur SD dan SMP Se- Kab. Dompu baik putra maupun putri, dengan rincian jumlah peserta sebagai berikut :
1. SD Putra : 58 orang
2. SD Putri : 14 orang
3. SMP Putra : 22 orang
4. SMP Putri : 15 orang
Jumlah : 109 orang.
Pertandingan yang dipimpin Wasit Nasional Ir. Fakhrudin, WNP., menghasilkan juara-juara sebagai berikut :
A. Tingkat Sekolah Dasar Putra :
Juara I : Muhammad Ramadhan (SDN No. 8 Dompu) : VP 7,0
Juara II : Abdurrahim (SDN No. 3 Pajo) : VP 6,5 dg SKV 47.
Juara III : Muhammad Yusril (SDN No. 2 Woja) : VP 6,5 dg SKV 40.
B. Tingkat Sekolah Dasar Putri :
Juara I : Ayu Wandira (SDN No. 10 Dompu) : VP 5,0
Juara II : Renawati (SDN No. 10 Dompu) : VP 4,0
Juara III : Lina Fachrunia (SDN No. 2 Dompu) : VP 3,0.
(Oleh : Fakhrudin Edy).

Selasa, 19 April 2011

HUT ke-196 Kabupaten Dompu 11 April 2011

11 April 1815 - 11 April 2011


Kabupaten Dompu propinsi Nusa Tenggara Barat, tanggal 11 April 2011 ini genap berusia 196 tahun, perjuangan terbentuknya kabupaten Dompu berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama mulai dari system pemerintahan kerajaaan/kesultanan, swapraja, hingga daerah swantara tingkat II. Saat ini kabupaten Dompu yang bermotto Nggahi Rawi Pahu dipimpin bupati Drs. H. Bambang M. Yasin dan Wakil Bupati Ir. H. Syamsudin, MM.

Kabupaten Dompu, sebelumnya merupakan daerah swapraja tingkat II dari bagian Provinsi Sunda Kecil. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dan mengalami beberapa kali proses perubahan system ketatanegaraan pasca diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia, barulah terbentuk daerah Swantara Tingkat II Dompu. Kemudian, secara resmi mendapat status sebagai daerah Swapraja sejak tanggal 12 September 1947 dan selanjutnya diangkat sultan Dompu terakhir yaitu Sultan Muhammad Tajul Siradjuddin sebagai kepala daerah Swapraja Dompu. Tahun 1958 daerah Swapraja Dompu berubah status menjadi daerah Swantara Tingkat II Dompu dengan Bupati kepala Daerah Sultan Dompu Muhammad Tajul Arifin Siradjuddin (1958-1960). Selanjudnya pada tahun 1960 hingga 1966, Dompu berubah status menjadi daerah Tingkat II Dompu dengan Bupati H. Abdurahman Mahmud. Pada tahun 1967 (dalam kurun waktu kurang dari satu tahun) jabatan bupati Kepala Daerah Tingkat II Dompu dijabat oleh pelaksana tugas (pjs) yaitu I Gusti Ngurah.

Tahun 1967 hingga 1979, selama dua periode, kabupaten Dompu dipimpin Oleh seorang perwira menengah TNI Angkatan Darat yakni Letkol. TNI. H. Suwarno Atmojo. Selanjutnya pada tahun 1979 hingga 1984, Kabupaten daerah Tingkat II Dompu kembaki dipimpin oleh Perwira menengah TNI angkatan darat yakni Letkol. TNI. H. Heru Sugiyo.

Sejak tahun 1984, Kabupaten Daerah Tingkat II Dompu kembali dipimpin oleh seorang putra terbaik daerah yakni Drs. H. Moh. Yakub, MT (1984-1989). Tahun 1989 hingga 1994, Drs. H. Umar Yusuf memimpin kabupaten daerah tingkat II Dompu, selanjutnya pada tahun 1994 hingga 1999, kepemimpinan di bumi Nggahi Rawi Pahu dilanjutkan oleh Drs. Hidayat Ali. Pada tahun 1999, seperti daerah – daerah lain di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia. Seiring dengan era reformasi, kabupaten daerah tingkat II Dompu berubah status menjadi daerah otonom hingga sekarang ini. Sejak ditinggalkan Drs. H. Hidayat Ali sebagai bupati kepala daerah tingkat II Dompu, jabatan bupati Dompu saat itu lowong dan diisi oleh pejabat sementara selama satu tahun yakni Drs. H. Lalu Djafar Suryadi (1999-2000). Pejabat sementara bupati mengemban tugas penting, salah satunya yakni menghantarkan masyarakat Dompu untuk kembali memilih bupati definitive melalui pemilihan para wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga legislative DPRD Kab. Daerah tingkat II Dompu saat itu.

Bulan Februari tahun 2000, hasil pemilihan kepala daerah tingkat II Dompu melalui lembaga legislative, akhirnya ditetapkan H. Abubakar Ahmad, SH sebagai bupati kabupaten Dompu untuk periode tahun 2000 hingga 2005. Waktu terus berjalan seiring perkembangan kehidupan masyarakat di dana Dompu, tanggal 23 bulan Maret tahun 2005, jabatan H. Abubakar Ahmad, SH sebagai bupati Dompu berakhir. Selanjutnya sambil menunggu pemilihan langsung bupati dan wakil bupati Dompu, jabatan bupati Dompu saat itu dijabat oleh kepala dinas peternakan provinsi NTB Drh. H. Abdul Muthalib. Kurang dari 6 bulan, H. Abdul Muthalib mengendalikan roda pemerintahan di kabupaten Dompu sekaligus menghantarkan masyarakat Dompu melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung untuk yang pertama kalinya.
Tanggal 9 Agustus 2005, H. Abubakar Ahmad, SH kembali memimpin kabupaten Dompu untuk periode ke-2 berpasangan dengan H. Syaiffurrahman Salman, SE, yang merupakan pasangan bupati dan wakil bupati Dompu pertama yang dipilih secara langsung oleh masyarakat bumi nggahi rawi pahu. Waltu terus berjalan, lembaran demi lembaran sejarah terus menoreh seiring perjalanan kehidupan masyarakat kabupaten Dompu. Bulan Juli tahun 2007, bupati Dompu H. Abubakar Ahmad, SH meletakkan jabatannya sebagai bupati Dompu, selanjutnya pada tanggal 31 Juli tahun 2007, wakil bupati Dompu menggantikan H. Abubakar Ahmad, SH hingga masa jabatannya pada bulan Agustus tahun 2010. Dalam menghadapi pemilukada langsung yang ke-II, kabupaten Dompu dipimpin oleh H. Nasibun sebagai pejabat semaentara yaitu tanggal 9 Agustus 2010 sampai dengan pengambilan sumpah jabatan Drs. H. Bambang M. Yasin dan Ir. H. Syamsudin, MM, sebagai bupati Dompu dan wakil bupati Dompu untuk periode 2010-2015 pada tanggal 18 Oktober 2010.

Pada masa pemerintahan bupati Dompu Drs. H. Umar Yusuf, pembahasan mengenai penetapan hari jadi Dompu mulai digulirkan. Pada masa pemerintaha bupati Dompu H. Abubakar Ahmad, SH (periode pertama), penelusuran tentang hari jadi Dompu kembali dibahas  oleh tim dan DPRD kabupaten Dompu. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang serta bantuan dari salah seorang pakar sejarah nasional kelahiran Dompu Prof. Dr. Helyus Syamsuddin, Phd guru besar sejarah pada IKIP Bandung, akhirnya hari jadi Dompu dapat disepakati dan ditetapkan melalui keputusan DPRD kabupaten Dompu yang selanjutnya dituangkan melalui peraturan daerah (perda) kabupaten Dompu nomor: 18 tanggal 19 bulan Juni tahun 2004 menetapkan hari jadi Dompu jatuh pada hari selasa tanggal 11 April tahun 1815 atau bertepatan dengan tahun islam 1 Jumadil Awal tahun 1230 H.

Penetapan hari jadi Dompu yang jatuh pada tanggal 11 April 1815, dilatarbelakangi oleh fenomena alam yakni peristiwa meletusnya gunung tertinggi di pulau Sumbawa yaitu gunung Tambora pada tahun 1815. Sejarah mencatat, ketika gunung Tambora meletus dengan dahsyatnya pada tanggal 11 April 1815, 3 (tiga) kerajaan di sekitar gunung Tambora yakni kerajaan Pekat, Sanggar dan Tambora musnah akibat letusan gunung Tambora. Setelah sekian tahun berlalu, bekas kerajaan Pekat dan Tambora akhirnya bergabung menjadi satu dengan kesultanan Dompu, sementara kerajaan Sanggar bergabung dengan wilayah kesultanan Bima.

Sejak ditetapkannya tanggal 11 April sebagai hari jadi Dompu, maka selanjutnya setiap tanggal 11 April, pemerintah dan seluruh masyarakat bumi nggahi rawi pahu melaksanakan upacara peringatan hari jadi Dompu. Kabupaten Dompu dalam usianya yang ke-196 telah dipimpin oleh puluhan putra terbaik bangsa. Kini masyarakat bumi nggahi rawi pahu menitipkan amanah untuk membangun daerah dipundak Drs. H. Bambang M. Yasin dan Ir. H. Syamsuddin H. Yasin. Pasangan bupati dan wakil bupati Dompu yang ke-10 ini, diawal kepemimpinannya meluncurkan program unggulan yakni PIJAR. Program ini merupakan wujud nyata serta komitmennya untuk menbangun daerah dan mensejahterakan masyarakat Dompu lahir dan batin.
Di usia ke-196 tahun, pemerintah dan segenap komponen masyarakat kabupaten Dompu terus bergegas dan meretas harapan menuju terwujudnya masyarakaat Dompu yang mandiri dan religious.